6 Panduan Budidaya Kambing Bagi Pemula
Budidaya kambing bukan merupakan bisnis yang instan. Dibutuhkan pemahaman dan persiapan yang matang untuk memulainya. Sebelum memulai budidaya kambing, kamu harus memperhatikan budget dan permintaan pasar agar tidak terjadi kekeliruan perhitungan omzet. Hal ini menjadi penting untuk mempertimbangkan fasilitas apa yang perlu kamu siapkan untuk menunjang produktivitas kambing. Berikut ini merupakan enam panduan yang dapat dilakukan oleh pemula jika ingin melakukan budidaya kambing.
1. Pilih jenis kambing yang sesuai dengan tujuan bisnis
Hampir seluruh bagian tubuh kambing dapat dimanfaatkan sebagai lahan bisnis. Umumnya, kambing dibudidaya untuk diambil daging atau susunya. Jika kamu ingin berternak kambing dengan memanfaatkan dagingnya, kamu bisa memilih kambing jenis gibas, garut, merino, dan boer. Jenis-jenis ini memiliki sifat mudah beradaptasi, mudah gemuk, dan tahan akan penyakit. Sedangkan kambing jenis saanen dan sapera cocok kamu pilih jika kamu ingin berbisnis susu kambing karena produksi susunya yang cukup banyak.
2. Siapkan kandang dengan baik
Kandang merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh bagi produktivitas kambing. Kandang yang bersih tentu akan memberikan kenyamanan bagi kambing sehingga kambing bisa bergerak secara aktif dan terhindar dari stres. Selain itu, kandang kambing harus mudah dipantau dan dilengkapi dengan wadah makan dan minum untuk memudahkan kamu saat memberi pakan kambing.
Jika kamu mempunyai lahan yang luas, kamu bisa membuat kandang kambing dengan sistem gembala. Dengan sistem ini, kamu hanya perlu membuat pagar dari bambu atau kayu sebagai batas kandang kambing. Sistem gembala ini mirip dengan habitat alami kambing sehingga akan membuat psikis kambing menjadi lebih “senang” dan lahap saat makan. Hal ini tentu akan membuat kambing menjadi lebih sehat dan cepat besar.
Untuk lahan yang terbatas, kamu bisa membangun kandang buatan berbentuk panggung yang terbuat dari kayu. Tinggi kandang panggung yang baik sekitar 1-2 meter. Kandang dengan bentuk seperti ini akan memudahkan kamu dalam hal mengontrol dan memberi pakan kambing.
3. Sediakan pakan kambing yang bernutrisi
Carilah pakan kambing yang mudah didapat, disukai, dan mudah dicerna oleh kambing. Kamu bisa memberi pakan rumput dua kali sehari, yaitu di pagi dan sore hari. Lalu, ditambah dengan memberikan konsentrat di siang hari sebagai makanan selingan. Konsentrat ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan kambing. Konsentrat bisa kamu dapatkan dengan mudah di toko pakan ternak. Jangan lupa juga untuk selalu menyediakan air minum untuk kambing, ya!
4. Jaga kebersihan kambing dan kandangnya
Kebersihan berhubungan erat dengan kesehatan dan kenyamanan kambing. Untuk itu, kamu harus memastikan bahwa keadaan kandang kambing tidak lembap dan becek karena hal ini dapat mengundang nyamuk dan hewan-hewan parasit lainnya seperti cacing dan lalat. Kehadiran hewan-hewan parasit ini akan membuat kambing tidak nyaman dan bisa menyebabkan kambing stres. Jika kambing stres maka kambing tidak nafsu makan sehingga lama-kelamaan akan membuat kambing kurus dan mudah terserang penyakit.
5. Lakukan pengendalian penyakit
Penyakit pada kambing jumlahnya cukup banyak seperti kudis, cacingan, paru-paru, kembung perut atau bloat, kutu, virus orf, dan sebagainya. Sanitasi yang baik, pemberian makan dengan gizi yang cukup, dan rutin melakukan vaksin untuk mencegah virus merupakan tiga hal yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit datang.
Sebagai langkah pencegahan, kambing yang nampak kotor bisa kamu mandikan dengan campuran larutan sabun karbol, bacticol pour, triatex, dan neguvon. Semua larutan ini bisa kamu dapatkan di toko ternak. Jika kambing terserang penyakit, segera pisahkan dengan kambing-kambing lainnya dan berilah obat untuk kambing tersebut sebelum penyakitnya semakin parah.
6. Memanen kambing
Kambing sudah siap dijual jika sudah mencapai berat maksimalnya, yaitu 25 kg untuk kambing jantan dan 20 kg untuk betina. Berat maksimal ini dicapai ketika usia kambing 1 sampai 1.5 tahun. Pada usia ini kambing mampu menghasilkan daging yang banyak sehingga mendapatkan harga jual yang tinggi. Menarik sekali, bukan?
Meskipun kambing memiliki tingkat produktivitas yang tinggi namun tetap dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan untuk melakukan budidaya kambing. Pemantauan intensif juga sangat diperlukan agar jika terdapat kambing yang terserang penyakit dapat segera ditangani sehingga tidak menular ke kambing-kambing lainnya. Selamat mencoba!
Posting Komentar untuk "6 Panduan Budidaya Kambing Bagi Pemula"